Tips Lancar Menulis, Buat Konsep Naskah dan Kerangka Tulisan dengan Detail

Halo, Kawan Aksara,

Apakah kalian tipe penulis yang langsung menulis, atau menyiapkan outline terlebih dahulu?

Kalau aku, tipe yang langsung tulis, hihi. Biasanya,setelah dapat ide, aku membuat coretan kecil di ponsel atau buku catatan. Ada sih outline tapi hanya berupa poin-poin singkat.

Tips Lancar Menulis, Buat Konsep Naskah dan Kerangka Tulisan dengan Detail

Setelah itu, idenya langsung ditulis di laptop. Hasilnya? Sering bengong di depan laptop! Tak tahu mau menulis apa, hihi. Lebih parah, menulis ngalor-ngidul saking banyaknya yang ingin kutulis. Gawat, kan?

Aku baru menyadari kekeliruanku dalam teknik menulis ini ketika menjadi moderator di Kelas Penulisan NovelJenjang D yang diadakan daring oleh Paberland. Kelas ini dimentori oleh Kak Hervianna Artha yang beberapa kali novel karyanya lolos seleksi GLN yang diadakan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbudristek. Ia juga baru saja mengikuti residensi penulis di daerah 3T yang disponsori Pemerintah RI.

Kak Hervi yang tinggal di Depok ini telah menulis cerita anak sejak 2015. Beberapa karya yang dihasilkannya antara lain buku nonteks, cergam, novel residensi dan komik. Novel GLN karyanya diantaranya berjudul Mengusir Monster Gelitik, Gadis Kecil yang Tidak Berambut, Cerita Putri Gema dan Ada Suara di Perpustakaan. Selain itu, ia juga berprofesi sebagai editor.

Baca Juga: Tips Menulis Cerita Anak Jenjang C

Kunci Lancar Menulis, Siapkan Konsep Naskah dan Kerangka Tulisan dengan Detail

Penulis kelahiran Balikpapan ini, membuka mataku lebar-lebar ketika menguraikan metode beliau menulis novel. Ya, pantas saja novel-novelnya sering juara dan diterbitkan. Karena ia takkan menulis apa pun sebelum konsepnya benar-benar matang digodok. Glek.

Jadi, bagi Kak Hervi, tak ada yang namanya menulis tanpa persiapan. Jadi, ini toh rahasianya tulisanya selalu memikat?

Ya, sebelum menulis, Kak Hervi selalu membuat konsep tulisan secara matang terlebih dahulu. Apa tema tulisannya, premisnya bagaimana, karakter tokohnya, hingga outline atau kerangka karangan pun sudah selesai dibuat sejak awal. Bahkan, bahan tulisan untuk melengkapi isi novelnya pun sudah ia persiapkan sebelum menulis!

Baca Juga: Tips Self Editing Ary Nilandary

Kesannya, memang ribet ya? Mau menulis saja kok persiapannya heboh betul. Harus menyiapkan bahan tulisan yang banyak dulu, bikin kerangka lagi. Kenapa nggak dibiarkan mengalir saja menulisnya?

Tips Lancar Menulis, Buat Konsep Naskah dan Kerangka Tulisan dengan Detail

Hey, jangan salah! Menurut ibu tiga anak ini, menyiapkan konsep tulisan secara matang akan memudahkan penulis untuk menuliskan karyanya. Ibaratnya, kamu memasak dengan bahan-bahan lengkap, atau dengan bahan seadanya, lebih cepat mana selesainya?

Jadi, lebih baik bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Bersusah-payah di awal menulis, tapi lancar kemudian. Pilih mana? Hm, kalau dipikir-pikir, memang benar ya prinsip Kak Hervi ini? jangan-jangan, aku sering macet dan kena writer block karena jarang menyiapkan konsep tulisan dengan baik sebelum menulis? Hiks.

Baiklah, mari berubah!

Kak Hervi lalu menunjukkan kerangka novel yang ia buat. Dan kalian tahu, kerangka karangannya detail banget! Dari awal hingga akhir novel, setiap bab yang dibuatnya menceritakan isi bab secara lengkap!

Jadi, ketika waktunya menulis di laptop, ia sudah siap lahir batin dan menuangkan apa yang ia susun sebelumnya. Manfaatnya, ia jarang mengalami writer block atau menulis ngalor-ngidul, nggak jelas. Jika di tengah proses menulis kamu punya ide baru yang dirasa lebih oke, tak mengapa kamu merevisi outline-mu.

Bandingkan, dengan kerangka novelku yang hanya berisi satu kalimat per bab. Misalnya nih: Hiburan ala frugal living, keliling kota naik bus Trans Semarang. Iya, begitu saja! Kadang, saking singkatnya itu kerangka, pas nulis aku jadi bingung sendiri. Sebenarnya, aku mau menulis tentang apa sih di bab ini? Hahaha. Parah.

Baca Juga: Rahasia Sukses Lolos GLN

Jadilah, setelah mengikuti kelas yang dimentori Kak Hervi, aku mulai mengikuti metodenya. Ya, demi karya tulis yang lebih apik dan memikat pembaca. Saat menulis naskah Kos Horor Mimi, aku mulai membuat kerangka karangan dengan detail per babnya. Mulai dari bab 1 hingga akhir cerita, aku membuat isinya dengan detail. Jadi, outline-ku isinya begini:

Bab 10:

Omongan menyakitkan yang bikin kamu down tapi bangkit lagi. Ia diejek teman-temannya dan dijauhi karena miskin. Ia dibilang matre karena menarik duit pada teman yang menjadi beban kelompok saat bikin tugas kuliah.

Ketika duit sama sekali tak ada. Mimi jalan kaki, puasa senin kamis. Sampai eneg sama ubi. Mana kentut melulu tapi makanan itu yang murmer. Ia pingsan dan ditolong teman-teman kosnya lalu dimarahi karena tak minta tolong pada mereka. Mimi jadi tahu tak apa meminta tolong jika membutuhkan sesuatu.

Terasa banget kan bedanya, dengan kerangkaku sebelumnya? hihi.

Ya, setelah mencoba membuat kerangka lebih detail, ternyata memang menulis naskah menjadi lebih lancar, ya! Alhamdulillah, terima kasih untuk tips menulisnya yang keren ya, Kak Hervi. Nah, bagaimana dengan kalian, langsung mengetik naskah atau membuat kerangka terlebih dahulu?

 

 

Posting Komentar

0 Komentar