Kurangi atau Hapus, Tips Self Editing Naskah ala Teh Ary Nilandari

Halo Kawan Aksara,

Beberapa waktu lalu, dibuka pendaftaran lomba buku non teks GLN yang diadakan Kemdikbud. Ajang ini selalu diikuti para penulis bacaan anak dari seluruh Indonesia dengan antusias. Nah, salah satu naskah yang dilombakan tahun ini adalah naskah novel untuk jenjang D atau pembaca usia 13-15 tahun. Teh Ary Nilandari, seorang penulis buku anak dan remaja yang sudah senior menjadis salah satu juri jenjang D. 

Kurangi atau Hapus, Tips Self Editing Naskah ala Teh Ary Nilandari
Hapus atau Kurangi, Tips Self Editing Naskah ala Teh Ary Nilandari (Foto: Republika)

Setelah pengumuman lomba, Teh Ary yang berasal dari Bandung ini berbaik hati membagikan ulasan tentang naskah novel yang masuk di jenjang D GLN tahun ini. Kelas ini bermanfaat tak hanya untuk para pemenang GLN 2024 yang harus merevisi naskahnya, tapi juga untuk peserta yang tumbang sepertiku untuk memperbaiki naskah hehe. Terima kasih, Teh Ary!

Baca Juga: Tips Menulis Esai Reda Gaudiamo

Salah satu yang ingin kubahas di sini adalah kata-kata Teh Ary tentang dialog dalam naskah novel. Dialog berkepanjangan itu memperlambat cerita. Novel kita tidak berlanjut karena tokohnya sibuk mengobrol. Deg. Langsung tertohok aku ketika mendengar wejangan Teh Ary itu. Langsung melek mataku, haha. Soalnya, bab pertamaku ya kebanyakan mengobrol antara dua tokohnya yang baru saja berkenalan. Kupikir, dialognya lucu dan menghibur pembaca tapi ternyata malah membuat novelnya jadi lambat ya? Hiks. 

Teh Ary dengan tegas mengingatkan peserta kelas Zoom ini untuk Kurangi atau Hapus

1. Informasi yang tidak penting

Penulis sering tergoda untuk memasukkan berbagai informasi yang dianggapnya bermanfaat untuk pembaca ke naskahnya. Tapi, terkadang kita keasyikan dan naskah kita terlalu padat dan memusingkan untuk pembaca. Ini novel atau ensiklopedi sih? Hehe. Jadi, kurangi atau hapus informasi yang tidak penting untuk pembaca, ya. 

2. Dialog berkepanjangan tanpa isi

Dialog berkepanjangan yang tidak ada manfaatnya untuk perkembangan cerita novel kita sebaiknya hapus saja. Apalagi yang isinya tektokan candaan antara tokohnya, ternyata tidak menghibur pembaca tapi membuat mereka bosan. Hiks, baiklah Teh Ary, aku hapus segera!

3. Tokoh yang tidak berkontribusi

Nah, aku jleb lagi di bagian ini karena tokohku tuh banyak dan memang banyak yang tidak bermanfaat untuk kelanjutan ceritaku. Haha. Jadinya, aku bakal mengurangi tokoh-tokoh yang tidak ada dialog dan tidak ada kontribusinya untuk ceritaku biar pembaca tidak bingung ya. Banyak amat tokohnya, kayak buku Mahabrata, hihihi. 

4. Deskripsi yang bertele-tele

Seperti dialog yang berkepanjangan, ternyata deskripsi yang bertele-tele tanpa ada dialog juga membosankan pembaca ya! Kita dibuat lelah dengan narasi dan deskripsi penulis yang berparagraf-parag. Jadi? Ya, kurangi atau hapus, Kawan!

5. Adegan yang tidak jelas tujuannya

Nah, ini dia yang banyak kupangkas saat mengedit naskah novelku. Aku membuang adegan-adegan yang tidak jelas manfaatnya untuk perkembangan cerita. Pangkas, pangkas!

Kurangi atau Hapus, Tips Self Editing Naskah ala Teh Ary Nilandari

Nah, setelah menyimak penjelasan Teh Ary di Zoom kemarin, aku langsung berjibaku mengedit naskah novel anakku. Naskahku panjangnya 56 halaman A4 yang ternyata kepanjangan untuk novel jenjang C atau untuk pembaca usia 10-13 tahun. Hiks. 


Jadinya, aku harus tega memangkas sepanjang 16 halaman! Banyak juga, ya. Aku kurangi dialog nggak penting, terus buang deskripsi bertele-tele dan rencananya mau buang juga tokoh dan adegan tidak penting. Sebenarnya tak rela tapi harus tega demi naskah yang lebih enak dibaca, ya. Semoga novel-novelku ini akan menemukan jodoh di ajang lomba berikutnya. Aamiin.

Oh iya, jangan lupa ya lakukan aksi Kurangi atau Hapus ini setelah kamu menamatkan naskahmu. Jadi, tulis dulu ceritamu sampai selesai barulah kamu melakukan self editing atau mengedit dengan memperhatikan 5 hal tadi. Jangan baru menulis dua bab eh, langsung tangan galat mengedit. Kapan selesainya? Hehe. Sekian dulu tulisanku tentang aksi Kurangi dan Hapus ala Teh Ary Nilandari semoga bermanfaat, ya!

Posting Komentar

3 Komentar

  1. Novel jenjang D untuk anak usia 13-15 tahun, duh .. pasti ini susah banget. Karena tema anaksudah gak berlaku , dewasa pun belum. Belum pernah bikin juga ..hihi menantang nih .

    BalasHapus
  2. Hah! mbak Dedew menghapus naskah 16 halaman? Wuaaahhh bisa mewek aku mah kalau begitu hihihihi. Ternyata susah juga ya edit tulisan untuk menjadi artikel sempurna dan sesuai kriteria. 5 hal yang disebutkan di atas mesti diperhatikan baik2 dan rela juga menghapus jika dirasa tidak penting.

    BalasHapus
  3. Menambah wawasan dan ilmu nih tentang self editing. Terima kasih sharing nya mbak.

    BalasHapus