Halo Kawan Aksara,
Pernah baca novel karya sastrawati produktif asal Semarang yang mendunia, NH. Dini? Alhamdulillah, aku punya beberapa novelnya yang sangat menginspirasi.
Beliau lahir di Semarang 29 Februari 1936. Artinya, ulang tahun beliau dirayakan setiap empat tahun sekali atau di tahun kabisat.
Diskusi tentang proses kreatif bersama Mas Aditya |
Tahu tidak, kalau tahun 2024 ini adalah tahun kabisat atau tahun yang mengalami penambahan satu hari dengan tujuan menyesuaikan dengan tanggalan astronomi. Tahun ini, ada tanggal 29 Februari 2024. Jadi, orang yang ultahnya 29 Februari akan merayakan ulang tahun kali ini.
Almarhumah Eyang NH. Dini yang lahir dengan nama Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin. NH Dini adalah penulis produktif asal Semarang dan hingga akhir hayatnya ia tetap produktif menulis.
Baca Juga:
Belajar tentang Kegigihan Berkarya dari NH. Dini
Tak disangka, tahun ini ada sebuah acara yang didedikasikan untuk merayakan kehidupan seorang Dini. Rangkaian acara bertajuk Dini, Kini dan Nanti diadakan selama 4 hari yaitu 29 Februari-03 Maret 2024 di empat tempat berbeda di Semarang. Mulai dari talk show, pameran, teater dan pentas musik digelar untuk memeriahkan event ini.
Acara Sabtu siang yang bernas |
Berawal dari keprihatinan beliau karena saat ini generasi muda Semarang tak lagi kenal beliau. Ia pernah datang ke sekolah-sekolah di Semarang dan bertanya pada siswa-siswi di sana apakah mengenal karya NH. Dini?
Betapa kecewanya Bu Sulis, tak ada yang tahu siapa NH Dini apalagi karya-karyanya. Ya, memang kelemahan kurikulum kita saat ini sangat kurang topik membaca buku sastra dan mengupasnya.
Ibu Sulis menceritakan awal kegiatan Dini Kita Nanti |
Baca Juga: Menulis Dongeng dengan Kearifan Lokal
Bu Sulis juga kesulitan mencari sekolah yang mau membimbing muridnya untuk belajar membaca dan menulis sastra. Sebenarnya, para siswa di Indonesia Timur kesulitan mendapatkan buku bacaan. Mereka haus membaca sayangnya terhalang ongkos kirim.
Persiapan acara Dini, Kita Nanti ini memakan waktu sekitar dua bulan. Sebuah upaya kecil untuk mengembalikan Eyang NH Dini ke asalnya, Semarang. Agar ia lebih dikenal masyarakat Semarang.
Perkenalan para peserta |
Bu Sulis memimpikan rumah NH. Dini kelak bisa menjadi museum dan taman bacaan yang menyimpan segala kenangan tentang beliau. Semoga acara ini bisa jadi batu loncatan untuk terwujudnya impian itu ya.
Lewat rangkaian acara ini, diharapkan generasi muda Semarang tertarik untuk kenal dan mulai membaca karya beliau yang sarat makna.
Baca Juga: Kenal Lebih Dekat dengan Ruang Aksara
Beruntung, aku bisa hadir di salah satu event perayaan ulang tahun Eyang NH Dini. Acaranya diadakan di rumah masa kecil dan remaja beliau di Sekayu, Semarang.
Kalau kalian pernah baca bukunya, rumah di Sekayu ini banyak diceritakan di seri Cerita Kenangan karya beliau. Misalnya saja buku Sekayu, Padang Ilalang Belakang Rumah dan Sebuah Lorong di Kotaku.
Membuat puisi berantai |
Takjub deh rasanya saat berjalan kaki mencari rumah beliau yang kini kosong tak lagi ditinggali keluarga Eyang.
Acara hari itu cukup meriah. Ada talk show proses kreatif dari pemusik Mas Aditya Ilyas @operabiru & penampilan keren Bang @nabothutabarat bernyanyi menghibur peserta. Ada juga penampilan BDBH, Gestuara, Bokela dan Hae Teater. Keren banget deh acara yang digagas Collabox ini.
Penampilan Bang Nabot Hutabarat |
Salah seorang peserta adalah penggagas Komunitas Book Club Semarang. Ia datang ke acara ini karena ingin lebih mengenal sastra dan NH. Dini.
Ia menceritakan bagaimana klub buku yang beranggotakan 800 orang ini berdiri. Berawal dari keinginannya untuk membuat klub buku di Semarang. Pada November 2022, ia iseng ngumpul bertiga dengan teman-temannya dan mendirikan komunitas buku di Semarang.
Rumah NH Dini yang teduh di Sekayu Semarang |
Kegiatan rutinnya adalah membaca bareng di Taman Indonesia Kaya tiap hari Minggu pukul 10.30. Selain baca bareng, mereka juga berdiskusi tentang buku dan membuat fun games.
Nah, selain diskusi dan pentas seni, di acara ini pula diadakan kegiatan menulis puisi berantai oleh semua peserta lho. Diawali oleh narasumber diskusi yaitu Mas Aditya Ilyas dengan judul puisi Di Rumah NH Dini. Lalu secara bergantian setiap peserta melanjutkan bait pertama puisi yang ditulis Mas Aditya. Beberapa menit kemudian, puisinya jadi dan semua peserta menandatangani kertas berisi puisi keroyokan ini. Seru!
Kemudian, Mas Aditya membacakan puisi yang baru saja kami buat ini diiringi musik sehingga lebih syahdu. Puisinya menceritakan tentang kenangan dan rindu pada seorang NH. Dini. Senang banget bisa berpartisipasi membuat puisi untuk eyang ini.
Selamat ulang tahun, Eyang NH. Dini, semoga semangatmu selalu menginspirasi kami untuk selalu berkarya seindah dirimu. Aamiin.
Semoga lewat acara ini, makin banyak yang mengenal dan membaca NH Dini, penulis perempuan Semarang yang berpikiran maju dan modern, jauh melampaui masanya.
8 Komentar
Aku sukaaaa buku2nya NH Dino, dulu zaman SMP kami disuruh baca banyak buku sastra mba, termasuk buku2nya eyang Dini ❤️❤️
BalasHapusMasa sih anak sekarang ga dpat tugas membaca sastra lagi? 😔. Padahal buku2 sastra zaman dulu itu bagus2 loh, marah Rusli, nh dini, merari siregar dll.
Duuuh anakku harus aku kenalin dengan buku2 mereka.
saya sebenarnya tahu ibu NH Dini tapi sayang sepertinya saya juga salah satu generasi yang belum berkesempatan membaca karya sastra beliau..setelah baca artikel ini jadi pengen baca karya baliau setidaknya satu buku saja,,,semoga sastrawan Indonesia semakin dikenal dan berkembang di negeri sendiri
BalasHapusAkuu suka banget Mbak baca bukunya alm Bu Dini, terutama cerita kenangan. Beliau kalau nulis detail banget.
BalasHapusBTW sayang banget rumah beliau tidaak ada penghuninyaa. Terakhir baca di buku, dulu yg menghuni adalah keluarga besar kakaknya...
Aku termasuk suka karya-karya NH. Dini mba, sejak masih duduk di bangku putih abu. Namun Buku-buku nya beberapa tidak kembali saat dipinjam sama teman-teman.
BalasHapusKarya beliau sangat khas banget.
Kagum sama tulisan-tulisan beliau, tentu bisa hafir ke acara dan bertemu beliau secara langsung merupakan impian banget. Semoga 4 tahun yang akan datang acaranya lebih meriah lagi ya 🥰 Seneng kalau lihat pecinta literasi dan seni berkumpul, diskusi, pasti banyak manfaat yang di peroleh dan vibes nya hangat banget.
Salut lhoooo aku dengan Eyang NH DIni ini, memang mendedikasikan dirinya untuk dunia tulis menulis hingga akhir hayatnya. Apalagi beliau hidup seorang diri dan sebagai perempuan, beliau membuktikan bahwa karyanya akan dikenang sepanjang masa
BalasHapusSudah lama saya tidak.membaca buku-buku karya NH Dini padahal buku-buku karya beliau membersamai masa-masa remajaku. Ketahuan umurnya yah.
BalasHapusPada Sebuah Kapal, Namaku Hiroko, dan Oramg-orang Tran cukup akrab buat remaja tahun 80-an.
Keren ya kak NH Dini ini, semoga setelah ini makin banyak lagi perempuan hebat yang mendunia dan bermunculan sejak dini, semoga kita bisa menjadi NH Dini berikutnya yang akan menginspirasi banyak perempuan di dunia ini, dan go internasional mengaharumkan nama bangsa
BalasHapusSalut sekali dengan anak muda yang masih bisa menghidupkan karya-karya besar beliau. Dan semoga anak sekarang juga lebih kritis dengan banyak membaca buku-buku zaman dulu serta memaknainya dengan baik untuk menjadi kekayaan literasi Indonesia.
BalasHapus