Halo Kawan,
April sudah tiba. Aku bersemangat
nih menyambut bulan ini karena selain bulan ini adalah ulang tahunku, rencananya
buku terbaru serial Anak Kos Dodol bakal terbit! Hore! Kali ini, aku akan
mengulas buku kumpulan cerpen anak PECI (Penulis Cilik Indonesia) berjudul
Mesin Jahit Warisan Ibu yang baru saja terbit bulan Maret 2021.
Buku Mesin Jahit Warisan Ibu Penerbit Indiva Solo (Foto: FB Penerbit Indiva) |
Baca Juga: Buku Komedi Bikin Ketawa IIDN
Salah satu keunikan buku antologi Kompetisi PECI tahun ini adalah karya para pemenang dan finalis dibukukan bersama-sama. Biasanya nih, Indiva menerbitkan satu buku antologi khusus pemenang. Lalu ada antologi khusus finalis. Kali ini berbeda, tak heran bukunya jadi lebih tebal yaitu 352 halaman.
Judul buku ini diambil dari cerpen karya juara pertama ajang ini, Mesin Jahit Warisan Ibu karya Aditama Arbi yang biasa disapa Tama. Tama kini berusia 14 tahun dan tinggal di Madiun. Cerpen Tama ini berkisah tentang pertemuan dua bersaudara Kak Alara dan Arini dengan Ade, seorang anak lelaki yang menjahit masker dan menjualnya untuk menyambung hidup.
Cerpen berikutnya adalah karya juara kedua, Zaidan Athaya Pratista yang berjudul Brankas Bang Abas. Zaidan berasal dari Semarang ini menulis kisah tentang Ali yang diberi tugas menjaga brankas kecil milik Bang Abas, adik ibunya.
Bang Abas adalah pedagang keliling dan harus bepergian selama sebulan. Saat ada seseorang datang membawa surat yang berisi pesan Bang Abas untuk menyerahkan brankasnya, apa yang Ali lakukan? Cerpen yang bertema amanah ini menarik banget untuk dibaca. Keren deh Zaidan!
Baca Juga: Buku Sukses Jadi Travel Blogger!
Cerpen berjudul Jejak dan Bayangan karya juara ketiga Jasmine Nurah menurutku unik banget idenya. Kok bisa kepikiran ya? Siswi SMP asal Malang ini menulis kisah tentang Riani yang ketakutan karena jejak kaki dan bayangannya. Ia selalu mengira kalau keduanya adalah musuh yang siap mencelakainya. Cerpen ini dirangkai dengan alur yang rapi dan dalam maknanya. Wow.
Salah satu cerpen yang menarik adalah berjudul Rahasia, ya! Karya Rexylano Dewangga. Cerpen ini menceritakan tentang Alvin yang kesal karena selalu disuruh-suruh oleh ibunya padahal ia capek. Mama Alvin adalah seorang single parent yang harus pontang-panting berjualan rendang untuk memenuhi kebutuhan mereka berdua. Suatu hari, Alvin terbangun dan menemukan kenyataan Mama sedang ke rumah sakit. Ia pun menyesali perilakunya yang selalu enggan membantu Mama. Apakah yang terjadi dengan Mama dan apa sih rahasia Alvin? Penasaran? Baca dong bukunya.
Cerpen-cerpen lain dalam buku ini
tak kalah menarik lho. Temanya pun beragam sekali. Mulai dari tema Corona dalam
Cerpen Menunggu Bapak karya Naura Athaya, tema pesantren dari cerpen Cerita
Indah dari Pesantren karya Khadijah Qonita, hingga tema menjaga kesehatan dari
cerpen berjudul Bukan Karena Jo Ingin Kurus karya Nailah Aieola Nabihah.
Cerpen Nailah yang berasal dari Ungaran ini berkisah tentang Jo yang selalu rajin olahraga dan tidak jajan sembarangan. Karena perilakunya itu, ia diledek Ribka, teman sekelasnya kalau Jo itu pengen kurus. Padahal, Jo sama sekali tak berdiet atau ingin kurus. Apa alasan Jo rajin olahraga dan jaga makan? Temukan rahasianya di buku ini ya.
So, kalau kamu ingin membelikan buku yang seru sebagai hadiah untuk anak, keponakan, atau sahabat bisa lho membeli buku ini. Pasti penerima hadiahnya senang sekali mendapatkan buku menarik ini. Buku ini juga bisa jadi referensi jika kamu ingin mengikuti Kompetisi Menulis Cerpen Penerbit Indiva tahun depan.
Berat: 0.60 kg
Dimensi: 14x 20 cm
Format: Softcover
Jumlah Hal: 352 Halaman
Penerbit: Indiva Media Kreasi
Penulis: Aditama Arbi dkk
Terbit: Maret, 2021
Harga: Rp99.000,00
29 Komentar
Di rumah ortunya masih ada mesin jahit model ini mbak, tai skr udah ditambah dinamo biar lebih ringan saat menjahit.
BalasHapusKeren ya meskipun anak lelaki tapi bisa menjahit untuk menjual masker demi menyambung hidupnya
Sukaa. Baru baca reviewnya aja udah ngebet mau baca versi lengkapnya. Suka banget kalau ada anak-anak sudah pintar menulis dan menuangkan ide kaya gini. Aku dulu kecil pengen jadi penulis nggak kesampaian, haha
BalasHapusnyesel aku gak mau belajar jait saat nenekku masih ada, padahal skill tersebut bisa kepake banget di masa pandemi ini ya, minimal bisa jahit masker deh
BalasHapuswaah udah lama ngga baca buku anak - anak dalam bahasa Indonesia mba. Makin banyak ya hasil karya yang bagus
BalasHapuswow, aku baca resensi beberapa cerpen jadi amazed. Anak-anak kita udah pada jago merangkai dan menulis cerpen dengan tema yang unik dan disampaiakn dengan sangat baik ya. Gagal fokus sama mesin jahitnya mbak, mirip punya ibuku.
BalasHapusKalau ingat mesin jahit di rumah malah adanya mesin jahit suami. Terima kasih rekomendasi buku bacaan bisa jadi pilihan
BalasHapusNgomongin mesin jahit warisan, langsung teringat mesin jahit tua yang ada di Rumah Orangtua Garut. Dari dulu hingga sekarang masih ada, sebelumnya masih manual sekarang mesin tua itu sudah dimodif ditambah mesin listrik, huhu jadi kangen mudik.
BalasHapuswah senang baca ini, keren banget anak kecil sudah punya karya seperti ini
BalasHapusanakku juga klo ke toko buku pilih buku yg ditulis oleh anak anak juga
Wah, ini ABG yg luar biasa yaaaa
BalasHapusUdah bisa memroduksi naskah fiksi yg cihuy bangettt
Takjub akuu.
Seru banget ini bukunya, tebal yaitu 352 halaman. MANTAB!
Wah masya Allah, ada cerpen Kakak Nailah ya. Selamat ya kalo rata-rata Kompetisi Cerpen PECI dari Penerbit Indiva Media Kreasi Solo ini diikuti oleh 200-400 cerpen dari seluruh Indonesia, yang lolos beneran luar biasa. Masya Allah.
BalasHapusHawa-hawane Nailah dari Ungaran ini tetangga kamarnya Mba Dedew ya? 😂
BalasHapusKayaknya penulis tuh darahnya mengalir gitu kan? #soktau
Aku nggak nyangka lho ini para penulis muda udah keren banget tulisannya. Duh kok jadi malu ya sama mereka 😂😂😂
Wah..ini buku yang pernah di posting mba Nunik. Karena ada karya anaknya yang namanya Rexy dibukukan.
BalasHapusLiat judul2 yang dijabarkankanya aja terlihat menarik, di usia yang masih belia mereka bisa menciptakan karya yang begitu bagus dengan ide-ide cemerlang nya
Happy Birthday Mbak...Barakallah fii umrik.
BalasHapusSalut buat penulis belia dengan karyanya di PECI, salut banget buku ini ditulis oleh anak-anak berusia 10-14 tahun berdasarkan kompetisi. Hebat!
Baca kutipan soal janji dan sinopsis jejak dan bayanga ini aku jadi bayangin mereka yang nulis bakal jadi penulis top di masa depan. Seusia mereka aku cuma penikmat cerita aja. Envy campur salut jadinya
BalasHapusMengagumkan anak2 masih SD udah pandai menulis. Selalu ada hikmah di setiap cerpen. Jadi penasaran kelanjutan kisah Alvin dan Mamanya.
BalasHapusWah.. Keren.. Makanya bukunya tebel ya mba. Udah lama nih aku gak baca buku. Bulan kemarin malah gak ada krn byk kerjaan. Duh mrs berdosa. Heu
BalasHapusSelamat ya, kak Nailah...
BalasHapusTak terbayang, kalau kecil-kecil tulisannya cakep. InsyaAllah kelak bisa menjadi penulis hebat.
Kisah anak-anak yang cerdas dalam menulis cerita.
BalasHapusKagum banget sama anak-anak yang bisa merangkai cerpen dengan bahasa santun dan insightful.
Mesti banget deh kasih hadiah buku kayak gini ke anak2 ku udah 2, Kali baca review cerita anak.. yang pesan moral Dan edukasinya dapet
BalasHapusaku belum baca ini Teh, udah ngincar sih ada kakak. Pasti ceritanya seru-seru banget ya. Apalagi ini pemenang jawara semua
BalasHapusLuar biasa nih karya anak-anak ini, ceritanya pun bagus-bagus yaaa... Yang mesin jahit itu mengharukan sepertinya ya.
BalasHapusliat idenya anak-anak ini kok keren-keren ya. mereka ini memang selalu tidak terduga deh. tapi kalau udah jadi, tulisannya keren.
BalasHapuskeren ih anak2 udah rajin nulis dan bagus pula. semoga mereka bisa terus asah bakat nya buat melahirkan buku2 yang berkualitas
BalasHapusMasyaallah. Bagus-bagus ide ceritanya. Pasti mereka anak-anak pelahap buku.
BalasHapusMbak itu Nailah, Nailahnya mbak Dedew ya? kalau benar, masyaAllah beneran buah jatuh ga jauh dari pohonnya, barakallah. btw seneng banget baca postingan ini mbak, jadi tahu buku mana yang pas untuk anak-anak. makasih ya mbak
BalasHapusya ampuuuunnn dulu usia 14 tahun aku ngapain yaaa... Tama udah bisa nulis cerita yang diterbitkan. Adek-adek yang lain juga keren2 aku terharuuu ih lihatnya, skarang lebih mudah untuk siapapun menulis sejak dini yaaa
BalasHapusKagum banget sama anak-anak sekarang, produktifnya sangat positif. Semoga mereka terus berkarya yaa!
BalasHapuskeren banget ini masih kicik2 udah nerbitin bukuu, cita-citaku dulu yg belum kesampean sampe sekarang 😂
BalasHapusSuka sama reviewnya nih dan penasaran ingin baca bukunya juga, seru dan mengharukan.
BalasHapus