Halo Kawan,
Hari Minggu lalu (24/01), aku ikutan mengisi acara GPC Talk perdana bertajuk Trik dan Tips Menang Berbagai Lomba Nulis Tanpa Ribet. Sebenarnya, aku tuh hanya tim hore-hore hihi sedangkan pembicaranya ada Kang Ali Muakhir, Kang Iwok Abqary dan Kak Wylvera Windayana, para jawara penulis bacaan anak. Narasumber lain yang berbagi pengalaman ada Teh Triani Retno, Kak Beby Haryanti Dewi dan Mbak Tria Ayu.
Rencananya, tahun 2021 ini kami akan membuat gebrakan untuk membuat Forum PBA kembali bangkit. Ya, grup FB FPBA ini beranggotakan 21 ribu orang lho yang terdiri dari penulis, ilustrator, editor dan penikmat buku anak. Jadi, sayang kalau potensi grup ini tidak dikembangkan lebih lanjut.
Untuk itulah, GPC menggagas acara GPC Talk yang rencananya akan dibuat rutin dengan berbagai topik yang menarik untuk para penggiat literasi di Indonesia. Nah, tak disangka acara perdana GPC Talk melalui Zoom ini dihadiri 300 orang dari berbagai kota di Indonesia, bahkan ada yang dari Malaysia, Pakistan dan Australia. Masya Allah, makin deg-degan deh Kang Iwok and the gang. Hihi.
GPC Talk |
Masa pandemi ini, ternyata tidak menyurutkan semangat para penulis untuk berkarya. Apalagi, banyak lomba menulis bergengsi yang diadakan oleh berbagai lembaga dengan hadiah fantastis. Sebut saja Lomba GLN atau Gerakan Literasi Nasional yang rutin diadakan Kemdikbud setiap tahun, juga ada lomba menulis Anugerah Pewarta Astra dari Astra.
Nah, untuk itulah Grup GPC menghadirkan para jawara lomba menulis dan blog tingkat nasional untuk berbagi pengalaman mereka memenangkan lomba menulis.
Oke, tips menang lomba yang pertama adalah dari Kang Iwok Abqary, penulis buku anak dan remaja dari Tasikmalaya. Tahun 2019, ia memenangkan lima lomba menulis dari Kemdikbud. Satu dari Balai Bahasa Jabar dan empat lainnya dari Kemdikbud RI. Duile, Menang hadiah berapa puluh juta ya kang? Hihi, ngiler. Sumpah, keren banget ya sepak-terjang pencinta kucing dan tanaman hias ini! Tentu saja, banyak yang penasaran dengan rahasia menulisnya.
Baca Juga: Rahasia Menulis Buku Biografi
Sebagai informasi, Lomba GLN adalah lomba menulis buku anak sesuai jenjang pendidikan mulai dari PAUD-SMA yang diadakan Kemdikbud. Pada lomba ini, kita tak hanya menulis naskah buku tapi harus mengumpulkan buku dummy yang sudah dilengkapi ilustrasi dan layout rapi. Jadi, sudah berbentuk buku utuh. Persyaratan lomba ini tentu lebih rumit dari lomba menulis biasa dan juga harus mengeluarkan modal tak sedikit. Yuk, kita simak tips menang lomba menulis buku GLN dari Kang Iwok Abqary.
1. Jangan Nawar Aturan dan Syarat Lomba
Ya, inilah aturan dasar untuk Kang Iwok saat mengikuti lomba menulis apapun. Ia selalu berusaha mengikuti persyaratan lomba yang dituliskan panitia di pengumuman lomba. Baca baik-baik persyaratannya dan lengkapi. Jangan nawar. Misalnya nih, panitia mensyaratkan kertas harus A4 ya laksanakan. Jangan pakai ditanyakan lagi, “Min, boleh pakai kertas folio nggak?”
Duh, sayang banget kan kalau naskahmu layu sebelum berkembang alias tidak lulus syarat teknis dan administrasi dan disingkirkan panitia sebelum dibaca oleh juri. Piluu!
2. Pastikan Tulisan Yang Kita Buat Sudah Sesuai dengan Target Pembacanya
Tips kedua juga sangat penting diikuti saat mengikuti lomba. Baca lagi teknis lombanya baik-baik. Siapa target pembaca untuk lomba ini? Kang Iwok mencontohkan naskah bukunya yang gagal di GLN 2018. Ilustrasinya sudah keren banget, ceritanya juga wow. Tapi, kenapa gagal?
Baca Juga: Tips Menulis Dee Lestari
Setelah dianalisis, akhirnya ia paham mengapa karyanya gagal. Ya, cerita dalam buku Kang Iwok tentang anak-anak PAUD yang berkemah di hutan. Hayo, orang tua mana yang mengizinkan anak PAUD berkemah malam-malam di hutan? Hihi. Fatal kan ya! Berkaca dari pengalaman pahit 2018, GLN berikutnya ia membuat cerita sederhana tentang anak usia PAUD.
Ya, apa saja masalah yang dihadapi anak PAUD? Pikirkan. Anak PAUD dan TK masalahnya malas mandi, malas gosok gigi, berantem rebutan mainan dengan teman. Angkatlah topik itu. Kang Iwok membuat buku berjudul Bimbim Tidak Mau Mandi, masalah sederhana anak TK. Alhamdulillah, naskahnya lolos dan menang.
3. Baca Naskah Pemenang Tahun Sebelumnya
Sebelum menulis, lakukan riset kecil-kecilan. Kita bisa membaca naskah pemenang tahun sebelumnya di website Kemdikbud. Coba perhatikan, tema-tema apa yang lolos, cerita apa yang menjadi selera juri dan apa konfliknya?
4. Cari Tema yang Unik dan Beda
Menurut Kang Iwok, setelah ia pelajari karya pemenang sebelumnya maka yang banyak disukai juri adalah tema kearifan lokal daerah masing-masing. Kalian bisa menggali nilai-nilai dan hal dari kebiasaan daerah kalian. Misalnya nih, Mbak Tria Ayu yang mengangkat tema batik dalam naskah bukunya. Tema batik masih terlalu luas.
Saat melakukan riset dengan bahan pustaka, ia menemukan kepercayaan bahwa suatu batik tertentu dipercaya masyarakat bisa menyembuhkan penyakit. Maka, ia pun menulis cerita berdasarkan bahan itu. Ingat, kita bukan menulis tentang batik, tapi cerita menghibur berdasarkan topik yang kita angkat.
5. Jangan Gunakan The Power of Kepepet
Ya, kebiasaan ini tak akan bisa diterapkan pada lomba GLN karena penulis tak hanya menulis cerita tapi juga harus mencari ilustrator untuk menggambar ilustrasi naskah, melayout naskah dan mencetak bukunya. Ya, lomba GLN memang agak ribet, hehe. Untuk itu, Kang Iwok menyarankan untuk mengerjakan tulisan lomba ini sejak awal pengumuman tanpa ditunda. Panik kan, kalau sebentar lagi deadline tapi ilustrasinya masih kurang? Huhu.
Nah itulah 5 Tips dan Trik Menang Lomba GLN Kemdikbud dari Kang Iwok Abqary. Semoga bermanfaat ya Kawan, nantikan tips dan trik narasumber lainnya di GPC Talk. Selamat menulis!
27 Komentar
Kalau ilustrasi, biasanya berapa gambar yang disiapkan?
BalasHapusTips dan trik yg mantuuulll sangat!
BalasHapusIya nih, harus super duper teliti dan taat aturan lomba ya
Namapun peserta, ya kudu patuh sama syarat dan ketentuan yg berlaku.
Semangaaaatt!
selalu suka sama tulisan di blog ini, bermanfaat pisan dan mantul setiap tips dan trik yang diberikan. makasi bangetttt loh :)
BalasHapusAduduuu...bunda hrs banyak bljr dan praktik menulis serta ambil ilmu2 dati para pakar Menulis baru deh bisa (barangkali) masuk jd salah satu Jawara Lomba. Tp itu masih jauuuh banget.
BalasHapusAku pengen sekali deh mbak ikutan workshop menulis gitu, jujur sih aku belum pernah mencoba ikutan lomba-lomba gitu. Terkadang ingin sekali ikutan tapi ku tak pede anaknya, pemalu soalnya.
BalasHapusSemangat saya untuk ikyt lomba blog udah banyak menguapnya hehehe. Tetapi, bukan berarti hilang semangat untuk menulis. Insya Allah masih rajin bikin konten. Dan semua tips di sini cakep banget. Bisa tetap saya praktekkan meskipun bukan untuk lomba
BalasHapusHahhaaa, The power of kepepet ..
BalasHapusTipsnya makasih banyak ya, ahh jiwaku untuk ikutan lomba menguap juga hahhaa, giliran ynag muda2 saja.
Insyallah kalo ngeblog mah semampunya dan maksimal bisa konsisten.
Semangat berlomba buat yang mengikuti.
Sebulan sekali pasti saya sempatkan ikut lomba, nggak muluk2 sih karena bagi saya lomba itu ibarat tantangan bagi diri sendiri supaya belajar lebih dari biasanya. Makasih ya mbak Wi tips2 nya, semoga besok lusa saya bisa menang lomba :)
BalasHapusWah sip banget nih tipsnya.. The power of kepepet ini emang penting banget. Nulis dalam keadaan terbu-buru hasilnya beda banget dengan nulis yang dalam keadaan santai dan rileks ya..
BalasHapusThe power kepepet meski sudah banyak ide ngalir dan dipahami, tep saja harus dihindari ya.
BalasHapusApalagi biasanya tu, nulis kepepet suka ada yang kurang karena ndak teliti membaca aturan penulisan atau mengabaikan targaet tulisan
wih makasih sharing tipsnya mba... keren banget itu acara GPC talknya. kulihat banyak penulis-penulis keren di layar virtual termasuk dirimu hehehe...kumpulan orang hebat nih sayang ga bs gabung hehehe
BalasHapusThe power of kepepet, nah ini nih yang masih susah saya hilangkan. Kebiasaan yang sering dilakukan dalam berbagai hal, nggak cuma dalam urusan tulis menulis
BalasHapusBekal untuk ikutan lomba nulis udah lengkap nih, tinggal mengaplikasikannya yaitu dengan ikutan lomba.
BalasHapusSalah satu cita2 aku belajar nulis buku anak. Huhu belajar. Iyaaa keteteran waktu buat belajar. Makasih ya mba udah ditulisin. Menarik banget aku sempat lihat flyernya acara ini.
BalasHapusNoted mbaa..
Oke banget mba bisa ikut this informative talks and bisa dapet tips and tricks yang bisa dipakai untuk menang berbagai lomba yaa
BalasHapusSetuju banget, jangan nawar aturan lomba. Sebisa mungkin kalau ikutan lomba, apalagi lomba menulis harus baca detail peraturan dan persyaratan lomba. Jangan sampai kelewat satu, sayang banget kan kalo tulisan bagus tapi di diskualifikasi gara gara kurang satu syarat
BalasHapusWuih Kang Iwok. Jago banget memang dia. Mana ramah dan sederhana banget orangnya. Gak pelit bagi-bagi ilmu. Walopun bukunya udah banyak dan banyak yang best seller. Kudu praktekin tips beliau nih kalo mau menang lomba nulis ya.
BalasHapusbenar sekali mbak
BalasHapusthe power of kepepet itu nghak banget ya mbak
maaksih ya mbak sudah sharing tips yang bermafaat ini, jadi termotivasi memperbaiki diri untuk menulis lebih baik lagi
Ah tim horenya udah ahli gini kok mbak Dedew hihihi udah top pula. Para jawara lomba nulis berbagi pengalaman seru banget ini pastinya ya. Aku masih suka the power of kepepet mbak
BalasHapusKalau menulis untuk buku anak memang kudu super teliti yaa, kak.
BalasHapusDan biasanya penulis ini studi kasusnya juga mendalam niih...salut banget.
Ah sayang ya nggak ikutan
BalasHapusPadahal pengen punya tulisan dari menang lomba
Apalagi kalau jadi buku solo, bakalan jadi prestasi terbaik buatku
Aku banget yang terakhir Teh hahaah the power of keepepet asli nggak enak kalau mepet deadline tapi kadang idenya keluar ya pas akrhir tanggal.
BalasHapusMakasih teh tipsnya, seru banget ya acaranya.
Wah makasih banyak tips nya mas, saya pingin banget gabung ke komunitas literasi seperti itu supaya bisa menambah banyak relasi dalam dunia literasi.
BalasHapusAku berkali-kali pengen ikut lomba GLN karena keder duluan baca syarat-syaratnya. Bikin dummy buku ini nih yang harus mikir banget. Urusan ilustrasi juga. Tips dan triknya berguna banget nih Dew. Makasih ya.
BalasHapustiga bulan wifi-ku diisolir, jadi puasa webinar aja. daripada udah daftar tapi tiap masuk kelempar, ngeselin. untung ditulis di sini, mayan dpt ilmunya
BalasHapusAku mundur teratur klo ikutan lomba bikin cerita yg kudu melibatkan ilustrator, bikin cerita anak ga semudah bikin cerita anak remaja kan, butuh melibatkan hati jg
BalasHapusTerima kasih, Mba Dedew. Tulisanmu lengkap euy.
BalasHapus